ANALISIS
SWOT MDGs ke-5
· Adanya undang-undang
kesehatan no. 36 tahun 2009 yang menyatakan bahwa pihak keluarga,
pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat harus memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik untuk peningkatan kesehatan ibu dan mengupayakan agar
derajat kesehatan ibu tidak termasuk dalam golongan yang terancam bahaya.
· Telah dibangun sarana kesehatan berupa
Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, rumah sakit umum (milik
pemerintah, swasta, dan TNI) disertai penempatan tenaga kesehatan di berbagai
sarana tersebut dan bidan di desa.
·
Pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan mengalami peningkatan.
· Bentuk pelayanan kesehatan bagi keluarga
miskin difokuskan pada pelayanan kesehatan ibu (yaitu pelayanan kebidanan
dasar, pertolongan persalinan dan pelayanan nifas).
·
Bumil dari keluarga miskin telah
menerima pelayanan rujukan baik ke Puskesmas perawatan maupun ke rumah sakit.
· Adanya Program Keluarga Berencana (KB)
dicanangkan pemerintah sebagai usaha untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk
serta meningkatkan kesehatan ibu.
·
Meningkatkan cakupan peserta KB terutama
dengan metode kontrasepsi jangka panjang.
·
Tenaga kesehatan memberikan pelayanan
KIA langsung di tengah-tengah masyarakat bekerja sama dengan masyarakat
setempat baik individu, kelompok, tenaga kesehatan lain (bidan desa, dukun
beranak, dokter, dsb), serta sarana kesehatan lain (pustu, puskesmas, RS, dll)
dalam memberikan informasi dan melatih para ibu hamil untuk meningkatkan
pengetahuan tentang kehamilan sampai dengan kelahiran dan persiapan untuk
melahirkan, seperti ASI ekslusif, stimulasi tumbuh kembang balita, perawatan
bayi neonatus, dll.
·
Sudah dilaksanakannya Desa siaga.
- · Kurangnya sarana dan prasarana kesehatan khususnya di daerah terpencil.
- · Informasi yang kurang update khususnya mengenai kehamilan, persalinan dan nifas.
- · Lemahnya manajemen, belum mantapnya pelayanan rujukan, penyebaran sarana dan prasarana kesehatan yang tidak merata dan kurangnya dukungan logistik serta biaya operasional.
- · Belum memadainya pelayanan kesehatan untuk ibu.
- · Bidan desa masih banyak tidak mendapatkan pelatihan yang cukup dan masih kekurangan peralatan.
- · Kurangnya pendampingan rutin dan khusus bagi ibu-ibu hamil agar melakukan pemeriksaan kehamilan tepat waktu sesuai dengan umur kehamilan dan mencatat dalam buku KIA yang sudah diberikan.
- Masih banyaknya penyebab dan komplikasi baik pada kehamilan, persalinan dan nifas yang tidak tertangani yang menyebabkan kematian ibu.
- · Prgoram KB hingga saat ini pun belum begitu banyak dirasakan inovasi dan sosialisasi pencapaian tujuan KB sehingga tingkat kelahiran pun masih tergolong tinggi.
- · Masih banyaknya persalinan dilakukan dirumah dan banyak keluarga yang memilih tenaga persalinan tradisional.
- · Banyaknya kegiatan posyandu dan puskesmas tidak terlaksana jika tidak ada tenaga kesehatan.
- · Banyak rumah sakit kekurangan staf dan tidak memiliki layanan 24 jam.
Opportunities
(peluang)
·
Pemerintah pusat telah melatih banyak
bidan, dan mengirim mereka ke seluruh penjuru Indonesia.
·
Adanya pemberdayaan keluarga dan masyarakat
dalam peningkatan kesehatan ibu.
·
Tersedianya fasilitas media massa yang dapat
dipergunakan untuk memperoleh informasi tentang kesehatan.
·
Adanya keterlibatan kader dalam kegiatan
posyandu.
·
Masyarakat yang tidak mampu akan dibantu
melalui sistem JPKM yang disubsidi oleh pemerintah. Bersamaan dengan itu
dikembangkan pula asuransi kesehatan sebagai pelengkap/pendamping JPKM.
·
Pemerintah telah menyukseskan program
kesehatan ibu dan anak melalui peningkatan dan memperluas sarana dan prasarana
kesehatan, dan memperbaiki akses kesehatan masyarakat, terutama masyarakat
miskin.
·
Adanya peraturan dari pemerintah yang
menganjurkan persalinan ditolong oleh bidan bukan oleh dukun.
·
Adanya kebijakan Jamkesmas dan
Jampersal.
·
Kurangnya keterlibatan para pengambil kebijakan
terhadap kesehatan ibu.
·
Ketertinggalan dalam hal perekonomian, informasi dan
teknologi berdampak pada peningkatan resiko lebih tingginya angka kematian ibu.
·
Rendahnya kesadaran masyarakat tentang
kesehatan ibu hamil.
·
Persoalan kematian yang terjadi lantaran
indikasi yang lazim muncul seperti
pendarahan, keracunan kehamilan yang disertai kejang - kejang, aborsi,
dan infeksi.
·
Tidak semua kelahiran adalah darurat,
namun berpotensi menjadi keadaan darurat.
·
Adanya ketidaksetaraan gender, nilai
budaya, perekonomian serta rendahnya perhatian laki-laki terhadap ibu hamil dan
melahirkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar